RemembeR

" hidup sekali, hiduplah yang berarti"

Mengenai Saya

Foto saya
Allow cendekiawan baru, ktemu dengan aq dlm blog ini. q asli reog city.blog ini berisi secara keseluruhan tentang pengetahuan. harapanq bermanfaat wuat QM-QM

Senin, 19 September 2011

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

A.Pendahuluan

Penelitian atau research menjadi salah satu kompetensi yang harus dilakukan atau dimiliki seorang guru yang profesional. Namun kenyataaannya masih banyak guru yang jarang melakukan kegiatan ini. Bermacam alasan disampaikan seperti : kurang memiliki kemampuan meneliti/kurang pengalaman, keterbatasan waktu karena penelitian sering kali harus meninggalkan jam mengajar, penelitian membutuhkan banyak dana, dan sebagainya. Kenyataan di atas rupanya menjadikan perhatian, sehingga akhirnya diciptakanlah formulasi penelitian yang sesuai untuk guru yakni Classroom Action Research atau yang lebih dikenal dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tersebut merupakan bagian dari penelitian tindakan (action research) yang mempertemukan antara pendekatan eksperimental dalam ilmu sosial dengan program tindakan sosial untuk memecahkan isu-isu pokok yang berkembang dimasyarakat. Esensi penelitian tindakan terletak pada adanya tindakan dalam situasi alami untuk memecahkan permasalahan-permasalahan praktis atau meningkatkan kualitas praktis (Nurul, 2003).
Kemmis (1994) mengemukakan bahwa Penelitian Tindakan merupakan suatu bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh pelaku dalam masyarakat dan bertujuan untuk memperbaiki pekerjaannya, memahami pekerjaan itu sendiri serta situasi dimana pekerjaaan tersebut dilakukan. Sedangkan menurut Kurt Lewin penelitian tindakan merupakan suatu rangkaian langkah (a spiral steps) dimana setiap rangkaian langkah terdiri empat tahap seperti; perencanaan, tindakan, pengamatan, refleksi. Selanjutnya Natawijaya dkk, mengemukakan bahwa penelitian tindakan merupakan suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan, yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, dalam memperdalam pemahaman tindakan-tindakan yang dilakukannya itu serta memperbaiki kondisi dimana praktek-praktek pembelajaran tersebut dilakukan. Dengan demikian Penelitian Tindakan Kelas merupakan studi sistematis terhadap praktek pembelajaran di kelas dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa dengan melakukan tindakan tersebut.
Dalam bidang pendidikan, khususnya kegiatan pembelajaran, PTK berkembang sebagai suatu penelitian terapan. PTK sangat bermanfaat bagi guru untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahap-tahap PTK, guru dapat menemukan solusi dari masalah yang timbul di kelasnya sendiri, bukan kelas orang lain, dengan menerapkan berbagai ragam teori dan teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif. Selain itu sebagai penelitian terapan, disamping guru melaksanakan tugas utamanya mengajar di kelas, tidak perlu harus meninggalkan siswanya. Jadi PTK merupakan suatu penelitian yang mengangkat masalah-masalah aktual yang dihadapi oleh guru di lapangan. Dengan melaksanakan PTK, guru mempunyai peran ganda : praktisi dan peneliti.

B. Mengapa Penelitian Tindakan Kelas Penting ?
Ada beberapa alasan mengapa PTK merupakan suatu kebutuhan bagi guru untuk meningkatkan profesional seorang guru :
1. PTK sangat kondusif untuk membuat guru menjadi peka tanggap terhadap dinamika pembelajaran di kelasnya. Dia menjadi reflektif dan kritis terhadap apa yang dia dan muridnya lakukan.
2. PTK dapat meningkatkan kinerja guru sehingga menjadi profesional. Guru tidak lagi sebagai seorang praktis, yang sudah merasa puas terhadap apa yang dikerjakan selama bertahun-tahun tanpa ada upaya perbaikan dan inovasi, namun juga sebagai peneniliti di bidangnya.
3. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan dalam PTK, guru mampu memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu kajian yang dalam terhadap apa yang terhadap apa yang terjadi di kelasnya. Tindakan yang dilakukan guru semata-mata didasarkan pada masalah aktual dan faktual yang berkembang di kelasnya.
4. Pelaksanaan PTK tidak menggangu tugas pokok seorang guru karena dia tidak perlu meninggalkan kelasnya. PTK merupakan suatu kegiatan penelitian yang terintegrasi dengan pelaksanaan proses pembelajaran.
5. Dengan melaksanakan PTK guru menjadi kreatif karena selalu dituntut untuk melakukan upaya-upaya inovasi sebagai implementasi dan adaptasi berbagai teori dan teknik pembelajaran serta bahan ajar yang dipakainya.
6. Penerapan PTK dalam pendidikan dan pembelajaran memiliki tujuan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas praktek pembelajaran secara berkesinambungan sehingga meningkatan mutu hasil instruksional; mengembangkan keterampilan guru; meningkatkan relevansi; meningkatkan efisiensi pengelolaan instruksional serta menumbuhkan budaya meneliti pada komunitas guru.

C. Karakteristik PTK
Sebagai paradigma sebuah penelitian tersendiri, jenis PTK memiliki karakteristik yang relatif agak berbeda jika dibandingkan dengan jenis penelitian yang lain, misalnya penelitian naturalistik, eksperimen survei, analisis isi, dan sebagainya. Jika dikaitkan dengan jenis penelitian yang lain PTK dapat dikategorikan sebagai jenis penelitian kualitatif dan eksperimen. PTK dikatagorikan sebagai penelitian kualitatif karena pada saat data dianalisis digunakan pendekatan kualitatif, tanpa ada perhitungan statistik. Dikatakan sebagai penelitian eksperimen, karena penelitian ini diawali dengan perencanaan, adanya perlakuan terhadap subjek penelitian, dan adanya evaluasi terhadap hasil yang dicapai sesudah adanya perlakuan. Ditinjau dari karakteristiknya, PTK setidaknya memiliki karakteristik antara lain: (1) didasarkan pada masalah yang dihadapi guru dalam instruksional; (2) adanya kolaborasi dalam pelaksanaannya; (3) penelitian sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi; (4) bertujuan memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas praktek instruksional; (5) dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus.
D. Prinsip Penelitian Tindakan Kelas
Agar penelitian memperoleh informasi atau kejelasan yang lebih baik dan benar tentang penelitian tindakan, maka perlu kiranya memahami berbagai prinsip-prinsip dalam penelitian tindakan. Pemahaman yang baik tentang prinsip-prinsip penelitian tindakan kelas akan membantu penelitian tindakan kelas menjadi bermutu. Di sisi lain peneliti akan mudah dalam melakukan penelitian tindakan kelas. Diantara prinsip-prinsip penelitian tindakan adalah :
Kegiatan Nyata dalam Situasi Rutin tanpa ada kesan mengganggu kegiatan yang selama ini telah dilakukan. Dengan adanya penelitian tindakan tanpa mengubah kerja rutinitas maka, dimungkinkan hasilnya akan baik, tetapi jika suasana rutin diganti dengan waktu atau suasana yang lain maka penelitian diragukan akan berhasil dengan baik. Artinya adalah penelitian tindakan kelas tidak perlu membutuhkan waktu khusus, karena hal itu akan menganggu proses pembelajaran yang sudah dilakukan secara rutin, di sisi lain, kalau sampai terjadi guru melakukan penelitian tindakan berulang-ulang maka akan menggangggu dan merepotkan kepala sekolah. Penelitian tindakan kelas hendaknya berhubungan dengan profesinya sebagai seorang guru.
Adanya Kesadaran Diri Untuk Memperbaiki Kinerja. Penelitian tindakan kelas hendaknya didasari keinginan untuk sesuatu yang lebih baik. Penelitian yang akan dilakukan hendaknya mempunyai arah dan tujuan yang pasti terutama dalam upaya memperbaiki kenarja dalam pembelajaran. Dan upaya untuk menuju yang lebih baik hendaknya dilakukan secara terus menerus. Di sisi lain, penelitian tindakan kelas hendaknya dilakukan tanpa unsur paksaan, atau terpaksa melakukan penelitian tersebut. Artinya adalah dalam melakukan penelitian tindakan kelas, guru menyadari ada kekurangan dalam dirinya.
.Upaya Empiris Sistematis. Prinsip ini adalah aplikasi dari prinsip SWOT, jika seorang guru telah melakukan penelitian tindakan kelas, hendaknya mengikuti prinsip-prinsip dan sistemik, empirik. Di samping itu guru hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip penelitian tindakan. selain itu, peneliti hendaknya memahami pembelajaran sebagai sebuah system, sehingga akan mempudah dalam proses keterkaitan antara prinsip-prinsip, empiris dan sistemik berhubungan dengan keseluruhan system.

D. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
Prosedur penelitian tindakan kelas merupakan proses pengkajian melalui sistem berdaur dari berbagai kegiatan pembelajaran, menurut Raka Joni (1988) terdapat lima tahapan yaitu:
1. Pengembangan fokus masalah penelitian
2. Perencanaan tindakan perbaikan
3. Pelaksanaan tindakan perbaikan, observasi dan interpretasi
4. Analisis dan refleksi
5. Perencanaan tindak lanjut.
Secara lebih rinci, prosedur pelaksanaan PTK dapat digambarkan sebagai berikut:

Dalam pelaksanaannya, PTK diawali dengan kesadaran akan adanya permasalahan yang dirasakan mengganggu, yang dianggap menghalangi pencapaian tujuan pendidikan sehingga ditengarai telah berdampak kurang baik terhadap proses dan atau hasil belajar pserta didik, dan atau implementasi sesuatu program sekolah. Bertolak dari kesadaran mengenai adanya permasalahan tersebut, yang besar kemungkian masih tergambarkan secara kabur, guru – baik sendiri maupun dalam kolaborasi dengan dosen LPTK yang menjadi mitranya kemudian menetapkan fokus permasalahan secara lebih tajam kalau perlu dengan mengumpulkan tambahan data lapangan secara lebih sistematis dan atau melakukan kajian pustaka yang relevan.
Pada gilirannya, dengan perumusan permasalahan yang lebih tajam itu dapat dilakukan diagnosis kemungkinan-kemungkinan penyebab permasalahan secara lebih cermat, sehingga terbuka peluang untuk menjajagi alternatif-alternatif tindakan perbaikan yang diperlukan. Alternatif mengatasi permasalahan yang dinilai terbaik, kemudian diterjemahkan menjadi program tindakan perbaikan yang akan dicobakan. Hasil percobaan tindakan perbaikan yang dinilai dan direfleksikan dengan mengacu kepada kreteria-kreteria perbaikan yang dikehendaki, yang telah ditetapkan sebelumnya.
Penetapan Fokus/Masalah Penelitian, yang meliputi:
1. Merasakan adanya masalah
a. Identifikasi Masalah PTK
b. Analisis Masalah
c. Perumusan masalah
2. Perencanaan Tindakan, yang meliputi:
a. Formulasi solusi dalam bentuk hipotesis tindakan
b. Analisis Kelaikan Hipotesis Tindakan
c. Persiapan Tindakan
3. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi-Interpretasi
a. Pelaksanaan Tindakan
b. Observasi dan Interpretasi
c. Diskusi balikan (review discussion)
4. Analisis dan Refleksi
a. Analisis Data
b. Refleksi
5. Perencanaan Tindak lanjut
a. Prosedur Observasi
b. Beberapa Tindakan
Demikianlah, secara keseluruhan tahapan dalam PTK ini membentuk suatu siklus. Siklus ini kemudian diikuti oleh siklus-siklus lain secara bersinambungan seperti sebuah spiral. Bilamana siklus-siklus tersebut berakhir? Pertanyaan ini hanya dapat dijawab oleh si peneliti sendiri. Kalau dia sudah merasa puas terhadap hasil yang dicapai dalam suatu kegiatan PTK yang dia lakukan, maka dia akan mengakhiri siklus-siklus tersebut. Selanjutnya, dia akan melakukan satu identifikasi masalah lain dan kemudian diikuti oleh tahapan-tahapan PTK baru guna mencari solusi dari masalah tersebut.

Daftar Rujukkan
Arends, Richard. 1997. Classroom Instruction and Management. Toronto. McGrew-Hill.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Ditjen Dikti, Proyek Pengembangan Guru Sekolah Menengah. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action research). IBRD OAN No 3979 - IND
Hopkins, David. 1992. A Teacher’s Guide to Classroom Research, Open University Press, Philadelphia .
Muhajir, Noeng. 1997. Analisis dan Refleksi dalam Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Dirjen Dikti Depdikbud..
Muhajir, Noeng. 1992. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Rake Sarasin. P.O BOX 83.
Sunendar, Tatang., Penelitian Tindakan Kelas, Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Barat, 2008
Karwono, Penelitian Tindakan Kelas (artikel), Febuari 2008


________________________________________

Tidak ada komentar:

Pengikut